TANGERANGNEWS.CO.ID, Tangerang | Sejarah tentara masuk desa di Indonesia berawal dari program ABRI Masuk Desa (AMD) pada era Orde Baru tahun 1980.Kemudian dimasa reformasi
Program ini kemudian berlanjut menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Program ABRI Masuk Desa (AMD)
Program ini merupakan program pemerintah untuk membantu pembangunan di wilayah pedesaan program yang merupakan program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, pemerintah daerah,dan masyarakat

Program ini bertujuan membantu pemerintah daerah menata pembangunan di daerah terpencil, terisolir, dan sulit diakses
Program ini mencakup berbagai jenis kegiatan, seperti fisik dan non-fisik.Program ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa,baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Program ini dapat merekatkan hubungan silaturahmi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Dalam pemaparannya Dansatgas TMMD Ke – 123 Tahun 2025 Wilayah Kodim 0510 Tigaraksa.Dandim 0510/ Tigaraksa Letkol Arh Syarief SB menuturkan,
progres proyek pengecoran jalan sepanjang 1.022 kilometer, pembangunan gorong-gorong, pembangunan satu rumah tidak layak huni (RTLH) serta ada 5 titik pembangunan sumur bor yang menjadi bagian dari program unggulan Air Bersih KASAD dan penyuluhan pada kegiatan non fisik,”Ujarnya.Rabu (5- Maret – 2025)
Dalam Kunjungan Tim Wasev yang di pimpin langsung Danpusterad Letjen TNI Syafei Kasno menyoroti perkembangan signifikan dalam pengerjaan jalan yang sebelumnya sulit diakses. Menurutnya,TMMD bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi wujud nyata pengabdian TNI kepada rakyat.Ia menegaskan bahwa pembangunan ini akan berdampak langsung pada kelancaran mobilitas warga, pertumbuhan ekonomi desa, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Sinergi antara Satgas TMMD dan warga sangat penting agar pekerjaan ini bisa selesai tepat waktu dengan hasil maksimal,” ujar Letjen TNI Syafei Kasno.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kebersamaan antara TNI dan masyarakat dalam setiap proses pembangunan. Dengan semangat gotong royong, TMMD tidak hanya menghasilkan infrastruktur yang lebih baik, tetapi juga memperkuat hubungan antara TNI dan warga.
“Kami melihat semangat luar biasa dari prajurit dan masyarakat. Ini bukan sekadar membangun jalan, tapi membangun masa depan desa yang lebih baik,” ungkapnya. Ia juga mengingatkan bahwa kualitas pekerjaan harus tetap dijaga agar hasilnya dapat bertahan lama dan benar-benar mendukung kehidupan warga.(red)
Tinggalkan Balasan