TANGERANGNEWS.CO.ID – Tensi politik di Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan signifikan menyusul keputusan kontroversial yang diambil oleh Mad Romli, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang. Romli menggunakan kantor partai untuk kegiatan kampanye Pilkada Tangerang 2024, sebuah langkah yang dianggap melanggar kode etik organisasi.
Menurut beberapa sumber internal yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, penggunaan fasilitas partai untuk mendukung calon dari partai lain, yaitu PDI Perjuangan yang mengusung Mad Romli sebagai calon bupati, adalah pelanggaran serius terhadap norma dan aturan partai. “Penggunaan kantor partai seharusnya netral dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik pribadi atau kelompok tanpa persetujuan dari DPP Golkar,” ujar salah satu anggota partai.
Konflik internal ini bermula pengiriman lokasi kumpul kader PDI Perjuangan ke kantor DPD Golkar, yang secara tidak langsung mengindikasikan adanya dukungan. Hal ini telah memicu spekulasi dan ketidakpuasan di kalangan kader dan simpatisan Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adib Miftahul, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) dan pengamat politik, menilai bahwa tindakan Mad Romli dapat merusak reputasi Golkar. “Partai Golkar adalah institusi politik yang bersejarah dengan struktur yang kuat. Insiden ini tidak hanya berpotensi merugikan internal partai tetapi juga bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap partai,” papar Adib.
Lebih lanjut, Adib menambahkan bahwa seharusnya Mad Romli sebagai kepala DPD Golkar setempat harusnya mendukung kandidat yang direkomendasikan oleh DPP, bukan melawan keputusan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Mad Romli belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini. Demikian pula, upaya untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak PDI Perjuangan masih terus dilakukan.(red)