TANGERANGNEWS.CO.ID, Tangerang | Kepala Desa Malangnengah, Tata Suharta, memberikan klarifikasi resmi mengenai informasi viral di media sosial yang menuduh seorang kader meminta uang Rp2 juta untuk membantu pengurusan BPJS bagi seorang warga. Klarifikasi ini bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah berkembang di masyarakat.

Tata Suharta menyayangkan penyebaran informasi tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak desa. Ia menegaskan bahwa individu yang disebut dalam unggahan tersebut bukan lagi kader aktif Desa Malangnengah.

“Perlu kami luruskan, yang bersangkutan bukan lagi kader desa. Ia telah keluar dari daftar kader aktif sejak saya menjabat pada September 2021,” jelas Tata Suharta.

Desa Malangnengah saat ini memiliki 36 kader aktif dengan Surat Keputusan (SK) resmi dari pemerintahan desa. Segala tindakan di luar kader resmi tidak menjadi tanggung jawab desa.

Iyah, individu yang disebut dalam informasi viral, juga memberikan klarifikasinya. Menurut Iyah, kejadian tersebut terjadi pada September 2023 saat ia membantu seorang warga dengan anak yang sakit.

“Waktu itu, warga minta bantuan karena anaknya sakit. Setelah pemeriksaan, anak tersebut didiagnosa epilepsi dan memerlukan rujukan rutin selama setahun,” ujar Iyah.

Iyah menambahkan bahwa uang yang diminta adalah Rp1,5 juta, bukan Rp2 juta. Dana tersebut digunakan untuk biaya operasional pribadi selama mendampingi pasien, termasuk transportasi, makan, dan keperluan lainnya.

“Saya dampingi selama satu tahun penuh. Biaya tersebut untuk operasional, bukan keuntungan pribadi,” tambahnya.

Kondisi pasien kini telah membaik dan dinyatakan sembuh oleh tenaga medis.

Risell Asell, pengguna Instagram yang memviralkan isu ini, telah menyampaikan permohonan maaf. Ia mengakui adanya kesalahpahaman dan tidak bermaksud mencemarkan nama baik pihak manapun.

“Saya mohon maaf atas kesalahan ini. Ada kesalahpahaman dan saya meminta maaf kepada Pemerintah Desa Malangnengah serta pihak yang dirugikan,” ujar Risell.

Ia menambahkan bahwa unggahannya bertujuan agar kader lebih berhati-hati dalam interaksi dengan masyarakat.

Desa Malangnengah berharap masyarakat lebih bijak dan melakukan verifikasi sebelum menyebarluaskan informasi yang belum terbukti kebenarannya.

“Kami membuka ruang komunikasi dengan masyarakat. Konfirmasi terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tutup Tata Suharta.(red)