TANGERANGNEWS.CO.ID, Jakarta | Microsoft mengumumkan penundaan proyek ambisius pembangunan pusat data di berbagai negara, termasuk Indonesia. Proyek senilai 80 miliar dolar AS ini awalnya direncanakan untuk memperkuat layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) di lokasi-lokasi strategis seperti Indonesia, Inggris, Australia, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat.
Menurut laporan dari Engadget, penundaan ini terjadi di tengah proses negosiasi yang mundur dan jadwal konstruksi yang diundur. Meskipun demikian, Microsoft menegaskan komitmennya terhadap anggaran yang telah ditetapkan untuk tahun fiskal 2025.

Brad Smith, Vice Chair dan Presiden Microsoft, sebelumnya menyoroti peluang unik Amerika Serikat dalam mendorong visi kebijakan AI. Namun, kebijakan tarif baru dari Presiden Donald Trump pekan ini diduga menjadi salah satu penyebab penundaan, memicu peningkatan biaya pembangunan infrastruktur besar.
Di samping itu, penundaan ini juga bisa jadi mencerminkan perubahan dalam proyeksi permintaan terhadap layanan AI. Meskipun ada penyesuaian, Microsoft tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek ini, meski jumlah pusat data yang dibangun kemungkinan lebih sedikit dari rencana awal.
Langkah ini menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi besar dalam menavigasi kebijakan ekonomi global yang dinamis, serta menegaskan pentingnya adaptasi strategis di tengah ketidakpastian pasar.(PW)
Tinggalkan Balasan