TANGERANGNEWS.CO.ID, Jakarta | PT Pertamina (Persero) secara tegas membantah tudingan viral di media sosial mengenai dugaan pencampuran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan Pertalite. Pertamina menegaskan bahwa BBM jenis Pertamax yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa narasi viral mengenai oplosan Pertamax tersebut merupakan kesalahpahaman publik dalam menginterpretasikan pernyataan dari Kejaksaan Agung.

“Narasi oplosan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pihak kejaksaan,” ujar Fadjar dalam keterangan resmi yang dirilis Pertamina, belum lama ini.
Adanya isu ini bermula dari pernyataan Kejaksaan Agung yang menyebutkan bahwa kasus dugaan korupsi di Pertamina bukanlah “oplosan,” melainkan proses “blending” atau pencampuran. Pernyataan tersebut sontak memantik kontroversi dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Salah satu netizen dengan akun Twitter (X) bernama @KangManto123 pada Selasa (4/3/2025) turut angkat bicara mengenai kontroversi istilah “oplosan” dan “blending”. Ia menerangkan bahwa secara harfiah, “oplos” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “mencampur,” serupa dengan arti kata “blending” dalam bahasa Inggris.
“Oplos itu bahasa Jawa artinya mencampur,” cuit akun tersebut. “Blending itu bahasa Inggris juga artinya mencampur, melebur, dan sebagainya…,” tambahnya.
Netizen tersebut pun menyoroti klarifikasi Kejaksaan Agung yang menggunakan istilah blending bukan oplosan. Ia secara terang-terangan menilai bahwa klarifikasi Kejaksaan Agung tersebut terkesan janggal.
“Terus sekarang kejaksaan klarifikasi kalau Pertamina itu nge-blending bukan ngoplos. Aneh…!” tulis akun @KangManto123.
Tidak hanya itu, akun tersebut dengan blak-blakan menyindir Kejaksaan Agung yang dinilainya menjadi semakin rancu usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Setelah bertemu Erick Thohir jadi ngaco ini @KejaksaanRI 😂,” pungkasnya.
Menanggapi sorotan publik ini, pihak Pertamina kembali memastikan bahwa kualitas Pertamax yang dijual kepada konsumen telah melalui pengawasan ketat dan sesuai standar mutu yang ditetapkan pemerintah. Pertamina meminta masyarakat tidak terpancing isu yang belum dikonfirmasi kebenarannya serta selalu merujuk pada informasi resmi.
“Kami berkomitmen penuh menjaga kualitas produk kami. Pertamina selalu memastikan setiap liter BBM yang didistribusikan telah sesuai spesifikasi yang ditentukan,” tegas Fadjar.
Hingga berita ini diturunkan, perdebatan warganet terkait istilah “oplos” dan “blending” masih terus berlanjut di media sosial, menjadikan topik ini viral dan ramai diperbincangkan.(PW)
Tinggalkan Balasan