TANGERANGNEWS.CO.ID, Tangerang | Peristiwa memilukan terjadi di Desa Kampung Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. Seorang bocah berusia 6 tahun, Dika Mardiansah, ditemukan tenggelam di lokasi galian tanah proyek milik perusahaan Bumi Bandara Indah (BBI), Selasa (04/03/2025) sore.

Kisah tragis ini bermula saat korban tengah asyik bermain dan berenang bersama teman-temannya sekitar pukul 14.30 WIB di lokasi galian tanah yang tidak jauh dari permukiman warga. Menurut Sahril, warga setempat yang menjadi saksi kejadian, korban yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Ibu Halimah tersebut diduga berpindah ke area galian yang lebih dalam hingga sekitar 4 meter.

“Awalnya mereka main biasa, tapi tiba-tiba teman-temannya sadar Dika sudah menghilang. Mereka langsung berteriak minta tolong ke warga sekitar,” kata Sahril.

Petugas BPBD Kecamatan Sepatan, Albi, yang langsung menuju lokasi kejadian usai menerima laporan, menyebut kejadian ini terjadi akibat kelalaian pihak pengelola proyek. Menurut Albi, tidak ada pagar pembatas ataupun papan peringatan tanda bahaya di sekitar lokasi galian.

“Ini jelas kelalaian pihak BBI. Lokasi pengurugan dibiarkan terbuka begitu saja, tidak ada pengaman, pagar, atau tanda bahaya. Warga sekitar tidak diberitahu bahwa kedalaman galian mencapai 4 meter,” tegas Albi.

Proses pencarian korban berlangsung dramatis selama lebih dari satu jam. Kepala Pos Damkar Sepatan, Azhari, mengungkapkan bahwa warga bahkan sempat melakukan ritual tradisional dengan melemparkan baju korban ke tengah galian sambil melantunkan doa.

“Setelah pencarian dramatis selama satu jam lebih, korban akhirnya ditemukan dan diangkat ke permukaan air galian,” jelas Azhari.

Kejadian ini langsung memicu kemarahan warga sekitar. Mereka menuntut agar perusahaan Bumi Bandara Indah (BBI) bertanggung jawab penuh atas kejadian tragis tersebut. Warga juga mendesak pihak BBI segera menata kembali lokasi proyek dan memasang pagar pembatas serta tanda peringatan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

“Kami meminta pihak BBI segera bertanggung jawab dan memperbaiki lokasi yang rawan kecelakaan ini. Jangan sampai kejadian tragis seperti ini terulang lagi. Kami warga sudah cukup khawatir karena lokasi galian ini dekat sekali dengan permukiman warga,” ucap seorang warga dengan nada kesal.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Bumi Bandara Indah belum memberikan klarifikasi resmi terkait kejadian tragis ini. Sementara itu, kasus ini kini menjadi perhatian luas masyarakat dan viral di media sosial dengan banyak netizen mendesak adanya pengusutan tuntas.(PW)