Tragis! Kecelakaan Bus Pelajar SMK Lingga Kencana Ungkap Praktik Kotor Study Tour

Jumat, 17 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bus kecelakaan rombongan pelajar di Subang.(ist)

Bus kecelakaan rombongan pelajar di Subang.(ist)

TANGERANGNEWS.CO.ID, Bekasi | Insiden kecelakaan tragis yang menimpa bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, Depok, terjadi di wilayah Subang, Jawa Barat, dan menimbulkan duka mendalam bagi berbagai pihak. Kecelakaan maut ini menewaskan 11 orang yang terdiri dari siswa, seorang guru, dan seorang warga setempat. Selain itu, 12 orang dilaporkan mengalami luka berat dan 19 lainnya luka ringan.

Musibah ini memicu reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya dari pengusaha tour dan travel di Kota Bekasi berinisial FB. Dalam wawancaranya dengan media, FB mengungkapkan adanya praktik tidak sehat di balik program study tour yang melibatkan pihak sekolah, penyedia jasa travel, dan PO bus.

Baca Juga :  Tragedi di Kampung Cigarukgak: Pasutri Lansia Ditemukan Meninggal Dunia

“Study tour ini buat kami seperti lingkaran setan, karena bukan hanya penyedia jasa bus atau travel saja yang bisa disalahkan, tapi juga pihak customer, dalam hal ini sekolah,” ujar FB pada Senin (13/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

FB menjelaskan bahwa praktek semacam ini bermula dari permintaan yang datang dari pihak sekolah. Biasanya, setiap kali mengadakan kegiatan study tour atau sejenisnya, pihak sekolah meminta penawaran promosi atau cashback yang luar biasa besar, bahkan mencapai 200 hingga 300 persen.

Baca Juga :  Membangun Komunikasi Positif Untuk Tangerang Antara Polres Metro Tangerang Kota Dan Pegiat Medsos

“Cashback-nya itu luar biasa besar bisa sampai 200 sampai 300 persen,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, FB juga menambahkan bahwa pihak sekolah seringkali memberi harga yang lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh agen travel kepada keluarga siswa. Contohnya, untuk perjalanan ke Bandung dengan anggaran Rp 600.000 per siswa dari pihak sekolah, hitungan dari penyedia jasa travel sebenarnya hanya Rp 400.000.

Baca Juga :  35 Kepala Desa di Banten Dilatih Manfaatkan Teknologi Digital untuk Kemajuan Desa

“Nah itu saja dikalikan (jumlah siswa) misalkan 300 orang, pihak sekolah bisa mendapatkan sampai 60 juta lebih,” tambah FB.

FB menyesalkan praktek ini, yang akhirnya mengakibatkan siswa yang seharusnya mendapatkan pelayanan dan fasilitas bagus justru menerima hal sebaliknya. Ia mengajak semua pihak untuk introspeksi dan memperbaiki sistem agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang lagi.

Pihak kepolisian sedang menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan ini. Sementara itu, keluarga korban berusaha tegar menghadapi musibah yang menimpa dan berharap agar keadilan ditegakkan. (wld)

Berita Terkait

Pj Gubernur Banten Lantik 73 Kepala Sekolah dan Pengawas dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan
Viral! Kontes Kecantikan Waria Gunakan Nama Aceh, Fachrul Razi Gandeng Firma Hukum Ujang Kosasih untuk Tindak Panitia dan Peserta
Kepala Disparpora Kota Serang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Penyewaan Lapak Stadion Maulana Yusuf
Kembali Digelar di Serang, MTQ XXI Provinsi Banten Berlangsung Meriah
Temuan Ombudsman Banten: Ratusan Siswa Siluman dan Manipulasi Data Merajalela di PPDB 2024-2025
Pro Liga 2024, Jakarta BIN Ukir Sejarah Setelah Bungkam Jakarta Electic PLN
Klarifikasi Polisi Terkait Viral Mabuk Kecubung di Banjarmasin
Ribuan Kursi Kosong dalam PPDB SMA di Banten, Ombudsman Turun Tangan
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 19 Agustus 2024 - 18:14 WIB

Pj Gubernur Banten Lantik 73 Kepala Sekolah dan Pengawas dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan

Kamis, 8 Agustus 2024 - 00:47 WIB

Viral! Kontes Kecantikan Waria Gunakan Nama Aceh, Fachrul Razi Gandeng Firma Hukum Ujang Kosasih untuk Tindak Panitia dan Peserta

Kamis, 1 Agustus 2024 - 10:10 WIB

Kepala Disparpora Kota Serang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Penyewaan Lapak Stadion Maulana Yusuf

Kamis, 25 Juli 2024 - 06:36 WIB

Kembali Digelar di Serang, MTQ XXI Provinsi Banten Berlangsung Meriah

Rabu, 24 Juli 2024 - 08:38 WIB

Temuan Ombudsman Banten: Ratusan Siswa Siluman dan Manipulasi Data Merajalela di PPDB 2024-2025

Berita Terbaru

Illustrasi.

Hukum & Kriminal

Serangan Brutal Geng Motor di Serpong Menyebabkan Pemuda Luka Parah

Selasa, 8 Okt 2024 - 02:25 WIB