TANGERANG – Wartawan mengalami intimidasi dan larangan saat meliput peristiwa ledakan di Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan. Dua petugas sekuriti rumah sakit tiba-tiba merampas handphone milik wartawan yang sedang melakukan pengambilan gambar dari luar area gedung RS, tepatnya di area parkir RS.
“Jangan moto, jangan moto,” terang Masudi Susilo, sekuriti Eka Hospital BSD, ditirukan wartawan bernama Yudi, Kamis (21/9).
Bahkan lanjut Yudi, pria berseragam safari warna cokelat itu sempat merebut ponsel milik kontributor media online nasional berinisial WV. Tidak hanya itu, Masudi juga diduga mengusir wartawan agar keluar dari area Eka Hospital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski telah diberikan penjelasan oleh wartawan yang melakukan peliputan, terang Yudi, dua sekuriti berpakaian safari dan satpam terus saja mendebat para awak media yang ingin melakukan peliputan di area publik, lahan parkir Eka Hospital.
“Anda tugas, saya juga tugas. Saya enggak masuk ke area dalam,” timpal seorang wartawan bernama Nanang Yudhistira.
“Saya diperintah pimpinan bang,” kata Masudi dilansir dari merdeka.com.
Yudi, menerangkan pihak sekuriti RS juga mengambil gambar wajah-wajah awak media yang berada di area parkir Eka Hospital tepat di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Berselang satu jam kemudian Masudi datang menghampiri untuk menyatakan permohonan maaf.
Sebagai informasi, insiden ledakan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Polisi menyebutkan sumber ledakan dari alat Uninterruptible Power Supply (UPS) atau penyedia cadangan listrik.