Kepala LKPP Ungkap Potensi Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Jumat, 31 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.(ist)

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.(ist)

TANGERANGNEWS.CO.ID, Jakarta | Dalam upaya terus menerus untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi, mengungkapkan berbagai potensi korupsi yang masih terjadi meskipun sudah menggunakan platform E-Katalog. Hal ini disampaikannya dalam Indonesia Corruption Eradication Forum (ICEF) 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada tanggal 29 Mei 2024.

Menurut Hendrar, meskipun platform E-Katalog telah banyak membantu dalam proses pengadaan, masih terdapat celah yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan korupsi. “Kami telah mengidentifikasi beberapa modus korupsi yang masih bisa terjadi, dan kami berupaya untuk mengatasinya dengan sistem e-audit yang baru kami luncurkan,” ujar Hendrar.

Baca Juga :  Pertalite Dihapus & Muncul Pertamax Green, Ini Alasannya

E-audit merupakan sistem yang dirancang untuk mendeteksi dini potensi korupsi. Sistem ini dilengkapi dengan alarm yang akan aktif jika terdapat indikasi praktik tidak lazim, seperti pengadaan barang atau jasa oleh pejabat yang sama ke perusahaan yang sama berulang kali, atau pengadaan ke perusahaan dengan pemilik yang memiliki KTP yang sama.

“Alarm ini akan langsung terintegrasi ke inspektorat setiap pemda dan kementerian/lembaga, serta ke LKPP, KPK, dan BPKP. Hal ini memungkinkan kami untuk segera menangani potensi masalah sebelum berkembang lebih jauh,” jelas Hendrar.

Salah satu contoh yang disoroti oleh Hendrar adalah ketika sebuah produk baru muncul di E-Katalog dan langsung ditransaksikan oleh pejabat pengadaan tanpa melalui proses mini kompetisi yang seharusnya. Hendrar menekankan pentingnya pejabat pengadaan untuk selalu membandingkan harga dan kualitas secara cermat untuk menghindari pembelian yang merugikan negara.

Baca Juga :  Akhirnya ... Ahli Waris Memblokir Gerbang Tol Jatikarya Bekasi - Jawa Barat

“Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem ini. Tujuannya tidak lain adalah untuk memastikan bahwa dana negara digunakan dengan sebaik-baiknya dan mengurangi ruang gerak untuk korupsi,” tegas Hendrar di penghujung presentasinya.

Sistem e-audit ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Dengan adanya sistem ini, diharapkan integritas dan akuntabilitas dalam pengadaan publik semakin meningkat.(wld)

Berita Terkait

Misteri Pagar 30 Kilometer di Perairan Banten: Kemana Aparat dan Pejabat?
Seleksi PPPK Diperpanjang: Jangan Biarkan Nepotisme Cemari Harapan Ribuan Honorer!
Perubahan Harga Bahan Bakar SPBU Mulai 1 Januari 2025
Pemerintah Putuskan Tidak Impor Beras Tahun Depan, Fokus pada Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kenaikan PPN 12% untuk Barang Mewah Mulai 1 Januari 2025
Dugaan Korupsi CSR Bank Indonesia: Mengalir ke Anggota Komisi XI DPR?
Kecelakaan Maut Awal Tahun di Pekanbaru Menelan Korban Jiwa
Kenaikan Pajak Barang Mewah Sebagai Langkah Penguatan Ekonomi Negara
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:18 WIB

Misteri Pagar 30 Kilometer di Perairan Banten: Kemana Aparat dan Pejabat?

Kamis, 9 Januari 2025 - 10:07 WIB

Seleksi PPPK Diperpanjang: Jangan Biarkan Nepotisme Cemari Harapan Ribuan Honorer!

Kamis, 2 Januari 2025 - 10:43 WIB

Perubahan Harga Bahan Bakar SPBU Mulai 1 Januari 2025

Rabu, 1 Januari 2025 - 18:44 WIB

Pemerintah Putuskan Tidak Impor Beras Tahun Depan, Fokus pada Swasembada Pangan

Rabu, 1 Januari 2025 - 18:17 WIB

Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kenaikan PPN 12% untuk Barang Mewah Mulai 1 Januari 2025

Berita Terbaru

Bagus vendor oksigen berkunjung di kediaman RW

Hukum & Kriminal

Vendor OKSIGEN Diduga Suap RW, Demi Kelancaran Pekerjaannya

Selasa, 14 Jan 2025 - 22:18 WIB