TANGERANG – Pembangunan jalan hotmix di Kampung Kawidaran RT 020, RW 04 Desa Cibadak Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten, diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi. Jum’at, 04/08/2023.
Dari hasil pengamatan Awak Media di lokasi, proyek tersebut terbilang tipis, diduga sengaja mengurangi volume lantaran ingin meraup keuntungan yang melimpah.
Karena agregat yang digelar diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau berkualitas dibawah spesifikasi nya, hal itu tentu akan mempengaruhi masa kekuatan hotmix.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dikonfirmasi, salah seorang pekerja mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui terkait agregat yang digelar.
“Saya cuma pekerja, coba aja komunikasi langsung dengan pelaksananya, dia lagi ngerjain di dekat masjid,” ucap pekerja yang enggan di sebutkan namanya itu.
Sedangkan, Kepala Desa Cibadak Buchori Muslim menyangkal terkait adanya dugaan penyimpangan pengerjaan proyek hotmix yang menggunakan material bekas.
“Itu bahan baru semua, cek saja ke pelaksana atau komunikasi dengan pak Dudu selaku Kasi Perencanaan Pembangunan,” jawabnya melalui jejaring Whattshapp.
Sementara itu, Udi Haryadi alias Dudu saat dikonfirmasi dirinya enggan menjawab, sepertinya dia dengan sengaja menghindar.
Lebih rinci, saat dikonfirmasi Pelaksana proyek tersebut lagi-lagi mereka saling lempar bola api, dia mengarahkan kembali untuk menghubungi Dudu selaku Kasi Perencanaan Desa Cibadak.
Miris, ketika pelaksana menghubungi Dudu, disela-sela obrolan mereka, terlontar kata-kata yang kurang pantas dari seorang aparatur Desa.
“Apa sih itu anak-anak bikin ribet aja, proyek nya kan belum selesai,” begitu kata Dudu kepada Pelaksana.
Disisi lain, JND, selaku warga setempat turut mengkritisi terkait adanya proyek hotmix yang ada di wilayahnya.
Menurut JND, proyek swakelola tersebut mestinya dikerjakan oleh warga sekitar, bukan oleh pihak ketiga atau orang lain.
“Swakelola yang anggarannya dari Dana Desa seharusnya pengerjaanya diberdayakan masyarakat Cibadak, bukan orang Munjul sana, sah-sah saja sih, tapi alangkah baiknya putra daerah yang mengerjakan,” Pungkasnya.
Jika dilihat dari papan informasi yang terpampang di lokasi, proyek tersebut ada di tiga titik pengerjaan di beberapa lokasi Rukun Tetangga (RT) dengan anggaran bervariasi, total keseluruhan anggaran mencapai seratus tiga belas juta rupiah lebih.
Dana yang digelontorkan Negara melalui Dana Desa tergolong cukup besar untuk meningkatkan infrastruktur, namun sangat disayangkan, dalam pelaksanaanya proyek tersebut diduga tidak sesuai harapan, terkesan buang-buang anggaran.
Dengan adanya dugaan penyimpangan itu, Inspektorat Kabupaten Tangerang diminta segera mengaudit Pemdes Cibadak.
Penulis : Cahyo Wahyu Widodo