TANGERANGNEWS.CO.ID | Dewan Pendidikan Buleleng, Bali, mengungkapkan fakta mengejutkan: ratusan siswa SMP di daerah tersebut mengalami kesulitan membaca. Ketua Dewan Pendidikan Buleleng, I Made Sedana, menyatakan bahwa masalah ini tersebar di hampir seluruh SMP di sembilan kecamatan.

Data yang dihimpun bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga mengungkapkan sekitar 400 siswa masih bermasalah dalam membaca dan mengeja. “Permasalahan ini krusial dan harus segera ditangani,” tegas Sedana.

Penurunan kualitas pembelajaran selama masa COVID-19 dan kebijakan otomatis naik kelas dituding menjadi penyebab. Selain itu, disleksia juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca siswa.

Sedana menekankan perlunya pembelajaran berdiferensiasi dan upaya preventif di tingkat dasar. Dewan Pendidikan berencana bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntaskan masalah ini.

Respons cepat dari pihak berwenang sangat dinantikan untuk mengatasi krisis pendidikan ini.(PW)