India Jadi Bharat, Turki & 13 Tetangga RI Ini Juga Ganti Nama

Minggu, 10 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Illustrasi

Illustrasi

TANGERANG NEWS – Kabar mengejutkan datang dari India, di mana pemerintah setempat berencana mengganti nama negaranya menjadi Bharat. Pergantian ini akan dilakukan dalam sidang khusus parlemen pada 18-22 September 2023 mendatang.

Media India, Economic Times yang mengutip Times Now, memuat Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kemungkinan akan membawa resolusi mengubah nama resmi India ke Bharat selama sidang khusus parlemen.

Ada alasan mengapa pemerintah India ingin mengganti namanya menjadi Bharat. Terungkap setelah undangan jamuan makan malam KTT G20 yang dikirimkan Presiden Droupadi Murmu, menyebutkan jabatannya sebagai ‘Presiden Bharat’ bukan ‘Presiden India’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Negara dengan penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa ini sebenarnya secara resmi dikenal dengan dua nama, yakni India dan Bharat. Namun, nama India lebih umum digunakan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sedangkan menurut Al Jazeera, alasan pemerintah India melakukan itu sebagai bentuk penghapusan kolonialisme. Hal itu pun sebenarnya sudah dilakukan di beberapa nama jalan dan daerah di India.

Nama Bharat merupakan kata Sanskerta kuno, yang diyakini oleh banyak sejarawan berasal dari teks-teks Hindu awal. Kata Bharat pada dasarnya juga berarti India dalam bahasa Hindi.

Perlu diketahui, nama ‘Bharat’ sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena sudah tercantum di konstitusi. Jadi, pada konstitusi India terdapat dua rujukan penyebut nama negara, yakni India yang digunakan dalam bahasa Inggris dan Bharat yang diperuntukkan dalam bahasa Hindi.

Ada juga ‘Hindustan’ untuk merujuk India dalam bahasa Urdu yang artinya “Tanah umat Hindu”. Di keseharian, ketiga nama tersebut dipakai secara resmi oleh masyarakat.

Di lain sisi, Perubahan nama itu didukung kuat oleh para pejabat dan politisi BJP yang kini berkuasa di India. Mereka berpendapat bahwa nama India diperkenalkan oleh kolonial Inggris dan merupakan ‘simbol perbudakan’.

Selain India, Negara Mana Lagi yang Sudah Berganti Nama?

Terlepas dari rencana India berganti nama menjadi Bharat, banyak negara yang sudah terlebih dahulu mengganti namanya sebelum India. Ada banyak alasan pemerintah atau otoritas setempat mengganti nama negaranya, mulai dari alasan agar tidak tertimpa ‘sial’, rebranding, bahkan ada yang beralasan mirip dengan nama hewan.

Lalu apa saja negara-negara yang sudah mengganti namanya? Berikut negara-negaranya dan alasan mengapa mengganti namanya.

1. Turkiye (Sebelumnya Turkey)

Turkey atau Turki resmi berganti nama secara internasional menjadi Turkiye. Perubahan nama negara tersebut telah disetujui oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 1 Juni 2022.

Baca Juga :  Polres Tangerang Selatan Ungkap Peredaran Narkotika Jenis Ganja Sebanyak 140,4 Kg

Mengutip CNN, Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric menyatakan bahwa PBB menerima perubahan nama menjadi Turkiye. Resmi bergantinya menjadi Turkiye terjadi setelah PBB menerima permintaan resmi pergantian nama dari Pemerintah Turki, serta memastikan bahwa dokumen tersebut sah.

Menteri Luar Negeri Turkiye, Mevlut Cavusoglu mengatakan, pergantian nama dilakukan untuk meningkatkan branding atau nilai merek (brand value) negara tersebut. Namun, ada alasan lucu mengapa nama Turkey menjadi Turkiye. Istilah Turkey sendiri merupakan bahasa Inggris dari ayam kalkun. Bahkan, istilah Turkey juga terkadang digunakan untuk istilah konyol dan negatif berkenaan dengan kata tersebut dalam bahasa Inggris.

Penggantian nama dilihat juga sebagai upaya untuk mengubah citra negara tersebut dan tidak lagi dikaitkan dengan ayam kalkun yang paling terkenal di Amerika Serikat (AS) menjadi menu tradisional Thanksgiving Day di akhir November.

2. Iran (Dahulu Persia)

Menurut sejarah, usulan pergantian nama Persia menjadi di Iran dipengaruhi oleh Duta Besar Iran untuk Jerman yang dipengaruhi oleh Nazi.

Selain itu, dalam tulisan Yunani, Iran disebut sebagai Persia. Walaupun di beberapa kalangan terdapat banyak hal kontra, langkah perubahan nama ini dinilai tepat karena dapat mengubah persepsi masyarakat. Hingga saat ini, dapat secara bebas disebut sebagai Iran.

Adapun Persia resmi berganti menjadi Iran yakni pada 21 Maret 1935, di mana saat itu, Dinasti Shah Reza Pahlavi masih menjabat Persia.

Shah pun mengubahnya menjadi Iran. Dengan transformasi nama Persia menjadi Iran, Shah Reza Pahlavi menginginkan agar seluruh etnis atau keturunan di Persia bisa bersatu. Demikian seperti dimuat Mapstor.com.

Nama Persia dianggap membuat rakyat kala itu terkotak-kotak. Antara etnis Kurds dan Turds masih belum bersatu secara utuh dan memiliki rasa kebersamaan. Untuk itu, nama Iran diharapkan bisa menyatukan mereka.

Selain itu, nama Persia dianggap memiliki konotasi yang kurang baik, bisa diartikan sebagai sebuah hal yang ‘lemah’ dan bisa menghambat perkembangan dinasti di tengah-tengah ancaman imperialisme dari Eropa.

Sementara nama ‘Iran’ yang diartikan ‘tanah bangsa Arya’ dianggap sebagai representasi dari sebuah kekuatan dan kemakmuran. Juga sebagai simbol kebangkitan dan pembangkit semangat nasionalisme seluruh rakyat.

3. Myanmar (Dahulu Burma)

Myanmar merupakan salah satu negara yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan dua nama yakni Myanmar dan Burma.

Namun, pemerintahan Junta militer mengubah nama ‘Burma’ menjadi “Myanmar” pada 1989 setelah ratusan orang terbunuh dalam upaya untuk menekan pemberontakan rakyat. Perubahan nama tersebut diakui oleh PBB dan beberapa negara seperti Prancis dan Jepang.

Baca Juga :  Auto Betah, Fasilitas Mewah Media Center KTT ASEAN

4. Kamboja (Dahulu Kampuchea)

Negara Tanah Kedamaian ini dulunya dikenal dengan nama Kampuchea. Faktanya negara Kamboja sempat berganti nama beberapa kali.

Pada tahun 1953-1970, negara ini bernama Kerajaan Kamboja. Lalu, pada 1970-1975 dinamai sebagai Republik Khmer.

Saat pemerintahan Komunis 1975-1979 berlangsung, Kamboja disebut sebagai Kampuchea Demokratik. Pada 1989-1993 di bawah otoritas transisi PBB, berubah menjadi negara Kamboja. Satu tahun kemudian, pasca pemulihan monarki 1994, Kamboja berganti menjadi kerajaan Kamboja.

5. Thailand (Dahulu Siam)

Selama beberapa abad, wilayah Thailand diperintah oleh seorang raja yang dikenal sebagai Siam. Setelah menjadi negara monarki konstitusional pada tahun 1939, nama baru tersebut diucapkan sebagai Prathet Thai yang berarti negara orang-orang bebas.

Pada 1939, atas ide dari Plaek Phibunsongkhram perdana menteri yang menjabat saat itu, raja yang memerintah akhirnya mengubah nama negaranya setelah menjadi monarki konstitusional.

6. Yordania (Dahulu Transyordania)

Negara di Timur Tengah ini sebenarnya sudah diakui sejak September 1922. Hal ini karena sudah mendapat mandat dari pasukan Inggris dan 1946 Transyordania diberikan kemerdekaan oleh Inggris.

Lalu pada 1946, pihak berwenang memutuskan untuk merubah nama negara ini menjadi Kerajaan Hashimiyah Transyordania.

Kemudian pada 1949, namanya berubah menjadi Kerajaan Hasyimiyah Jordania atau lebih dikenal dengan nama Yordania. Hal ini karena negara itu sudah diperintah sejak Kerajaan Hashimiyah oleh Dinasti Hasyimiyah.

Hashimiyah sendiri merujuk kepada para keluarga dan keturunan kerajaan, sedangkan Yordania adalah nama lain yang merujuk kepada sebuah kawasan geografis bernama Sungai Yordania.

7. Belanda (Sebelumnya Holland)

Bisa dikatakan bahwa nama Belanda atau Netherlands sendiri baru tergantikan belum lama ini, yakni pada Januari 2020 lalu. Secara resmi, Holland bersatu dengan Netherlands. Padahal di Indonesia sendiri, nama Belanda sudah dikenal sejak lama.

Walaupun dalam bahasa Inggris memiliki kata yang berbeda, dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama yaitu Belanda. Tidak hanya mengganti namanya secara resmi, Belanda turut mengubah nama tim sepak bola mereka.

8. Ethiopia (Dahulu Abyssinia)

Nama Abyssinia diubah menjadi Ethiopia pada Perang Dunia II oleh Hailesilasie, Raja X Ethiopia. Istilah Abyssinia berawal dari pendirian dinasti Solomon pada tahun 1270 yang akhirnya menjadi identitas nama negara tersebut sebelum berubah menjadi Ethiopia

Alasan Abyssinia berganti nama menjadi Ethiopia yakni karena adanya perjanjian antara Italia dan Abyssinia yang dibuat setelah invasi Italia yang gagal. Nama yang diberikan dalam perjanjian itu adalah Etiopia.

Baca Juga :  Hari Ini Tembus Rp 13.000/Kg, Harga Beras Pecah Rekor Lagi

9. Sri Lanka (Dahulu Ceylon)

Dari tahun 1815 hingga 1948 nama negara Ceylon terkenal di bawah pemerintahan Inggris. Ceylon berasal dari kata Ceilao, sebuah negara di bawah kekuasaan Portugis di Sri Lanka modern.

Akhirnya, nama Sri Lanka dicetuskan pada awal abad ke-20 dan secara resmi mengangkat nama Republik Sri Lanka pada 1972 dan sempat merubah namanya menjadi Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka pada tahun 1978.

10. Irlandia (Dahulu Irish Free State)

Salah satu alasan suatu negara merubah namanya adalah untuk menghilangkan kenangan yang ‘pahit’ berkaitan dengan negaranya.

Salah satu negara yang melakukan ini adalah Irlandia. Di tahun 1937, Irlandia merubah namanya untuk menghapus seluruh ikatan dengan negara yang terkenal dengan Big Ben-nya yaitu Inggris setelah berperang secara sengit selama 2 tahun.

11. Republik Demokratik Kongo (Dahulu Zaire)

Pada awal kemerdekaan tahun 1960, negara ini sepakat untuk memberikan nama Republik Kongo. Lalu, dari tahun 1965 hingga 1971 Republik Kongo merubah namanya menjadi Republik Demokratik Kongo dan pada tahun 1971 Presiden yang saat itu menjabat yaitu Mobutu Sese Seko kembali mengganti namanya menjadi Republik Zaire.

Kongres Nasional Berdaulat pada tahun 1922 merencanakan untuk mengubah nama kembali menjadi Republik Demokratik Kongo pada 1992. Namun, realisasinya baru terjadi pada tahun 1977 setelah jatuhnya Pemerintahan Mobutu.

12. Czechia/Ceko (Dahulu Czech Republic)

Negara lain yang juga terbilang baru mengganti namanya adalah Republik Ceko, pada 2016 Czech Republic mengubah nama negaranya menjadi Czechia dengan alasan untuk mempersingkat penyebutan negara dalam pergaulan internasional dan menjadi salah satu sarana promosi negara.

Meski sudah diubah menjadi Czechia, orang-orang cenderung masih sering menyebut negara tersebut sebagai negara Republik Ceko.

13. Zimbabwe (Dahulu Rhodesia)

Sebelum kemerdekaan, Rhodesia Selatan merupakan nama resmi negara Zimbabwe. Tepat pada 1980, Rhodesia mendapat pengakuan resmi dengan nama Republik Zimbabwe, yang kemudian dipersingkat menjadi Negara Zimbabwe.

Nama Rhodesia diambil dari nama Cecil John Rhodes, seorang pembangun Kerajaan yang diakui.

14. Eswatini (Dahulu Swaziland)

Tahun 2018, di bawah kepemimpinan Raja Mswati II, nama Swaziland diganti menjadi Eswatini untuk menghilangkan kenangan kolonialisme di masa lalu.

Sang raja mengungkapkan nama Swaziland terkesan mirip dengan Switzerland dan membuat banyak orang bingung dengan dua negara tersebut.

Sumber Berita : CNBC INDONESIA RESEARCH

Berita Terkait

Presiden Prabowo Subianto Kunjungi Mantan Presiden Joko Widodo di Solo
Google Rayakan Ulang Tahun ke-94 Abdullah Totong Mahmud dengan Doodle Spesial
Berbagai Elemen Dukung Penuh Proses Transisi Pemerintah dan Program Prioritas Prabowo-Gibran
Kominfo Ajak Lembaga Penyiaran Siarkan Azan Magrib dengan Running Text Selama Misa Paus Fransiskus
Kunjungan Paus ke Indonesia, Tokoh Agama Tegaskan Pentingnya Toleransi dan Perdamaian
Polemik Kepemimpinan PWI: Helmi Burman dan Sasongko Tedjo Tegaskan Keabsahan KLB dan Pemecatan HCB
PBNU Siap Kelola Konsesi Tambang Batu Bara 26 Ribu Hektar di Kalimantan Timur
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Kritik Langkah DPR Menyoal RUU Pilkada
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 3 November 2024 - 20:43 WIB

Presiden Prabowo Subianto Kunjungi Mantan Presiden Joko Widodo di Solo

Jumat, 4 Oktober 2024 - 07:30 WIB

Google Rayakan Ulang Tahun ke-94 Abdullah Totong Mahmud dengan Doodle Spesial

Senin, 16 September 2024 - 13:28 WIB

Berbagai Elemen Dukung Penuh Proses Transisi Pemerintah dan Program Prioritas Prabowo-Gibran

Selasa, 3 September 2024 - 23:36 WIB

Kominfo Ajak Lembaga Penyiaran Siarkan Azan Magrib dengan Running Text Selama Misa Paus Fransiskus

Jumat, 30 Agustus 2024 - 16:10 WIB

Kunjungan Paus ke Indonesia, Tokoh Agama Tegaskan Pentingnya Toleransi dan Perdamaian

Berita Terbaru

Dokumentasi kegiatan.(kominfo kota tangerang)

Tangerang

Media Gathering Pemkot Tangerang 2024 di Kampung Sampireun

Senin, 2 Des 2024 - 07:57 WIB