TANGERANG – Akibat lambannya pengerjaan proyek betonisasi Jalan Diklat Pemda, Curug, Kabupaten Tangerang lagi-lagi Kendaraan Truk bermuatan besi menghantam sebuah tiang listrik hingga roboh pada Kamis, 06/07/2023 sekiranya pukul 15:00 WIB.
Dari pantauan Awak Media, truk tersebut tak kunjung juga dievakuasi sampai pukul 03:00 WIB dini hari, karena kondisi jalan pada saat kejadian amblas, sehingga truk terjebak berjam-jam tersangkut tiang listrik.
Awal mula kejadian, menurut pengakuan supir bahwa armada truk yang dikemudikannya tersebut mengambil lajur terlalu kanan, hal itu dilakukannya untuk menghindari pengendara motor, oleh sebab itu bak bagian belakang truk menyangkut di tiang listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Gara-gara pengendara motor maksain ambil jalur, posisi jalan lagi dibikin satu arah, truk yang saya kemudikan oleng ke kanan, akhirnya nyangkut di tiang listrik,” ujar sang supir.
Sedangkan, salah seorang warga tiba-tiba datang menghampiri Awak Media untuk publikasikan keluhannya, dia mengungkapkan bahwa pengerjaan proyek betonisasi Jalan Diklat Pemda ini sangat lamban.
“Sudah sekitar dua bulanan ini jalan enggak selesai juga, terus main bolong-bolongin aja lagi, bikin orang lewat sini sakit perut, kalau langsung dikerjain mah enggak apa-apa, kalau begini ya nyusahin banyak orang,” ungkapnya dengan nada kesal.
Diketahui, proyek betonisasi tersebut dikerjakan oleh CV. Putra Kosambi Jaya yang menelan biaya cukup fantastis, yaitu senilai Rp.9.582.759.000,00, namun entah mengapa dalam pelaksanaanya proyek ini terkesan mangkrak.
Kurang tanggapnya Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DMBMSDA) Kabupaten Tangerang diduga menjadi faktor utama terbengkalainya proyek betonisasi Jalan Diklat Pemda, padahal sudah banyak masyarakat serta pengguna jalan yang mengeluhkan.
Harusnya pemerintah lebih selektif lagi dalam memilih kontraktor melalui tender sesuai kualifikasinya, dengan melihat segi aspek pengalaman di bidangnya, supaya proyek yang dilaksanakan hasilnya maksimal, jangan sampai terkesan seperti buang-buang anggaran.
Penulis : Cahyo Wahyu Widodo