Akibat Leptospirosis, 10 Orang di Kabupaten Tangerang Meregang Nyawa

Sabtu, 11 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANGERANG – 10 warga Kabupaten Tangerang dilaporkan meninggal dunia akibat terserang wabah leptospirosis. Hal tersebut terjadi antara periode Januari hingga Desember 2022.

“Dari jumlah sepuluh orang meninggal itu terdiri dari 49 kasus selama 2022,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, Jumat (10/3/2023).

Leptospirosis disebabkan bakteri dari genus Leptospira. Salah satu faktor penularan penyakit ini adalah kencing tikus.
 
Sumihar mengatakan, bahwa mereka yang terjangkit penyakit leptospirosis itu tertular dari cemaran lingkungan tempat beraktivitasnya yang tidak bersih.

“Dan pada 2023 (sudah) ada satu kasus tidak ada korban yang meninggal,” ucap dia. Dikutip dari IDN Times.

Meski jumlah kasus telah mencapai puluhan, Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga saat ini belum menetapkan wabah leptospirosis sebagai wabah kejadian luar biasa (KLB).

Baca Juga :  Diduga Praktik Pungli di Samsat Balaraja Mengakar Hampir Semua Loket Pelayanan

Pasalnya, kejadian kasus leptospirosis tersebut tidak terjadi hanya pada satu wilayah tertentu di Kabupaten Tangerang.

Dalam rangka menangani wabah penyakit tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan penekanan kasus tersebut.

Mulai dari melakukan surveilans sentinel kasus dengan melakukan pemasangan trap tikus disekitar tempat tinggal pasien positif leptospirosis, hingga melakukan pembedahan tikus untuk mengambil sampel tikus

Baca Juga :  Dugaan Curas Terhadap Wartawan di Kelapa Dua, Kuasa Hukum: Proses Masih Berjalan

Nantinya, sampel kepadatan tikus akan dilakukan pengecekan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kemenkes dan Dinkes Provinsi Banten.

“Selanjutnya skrining akan dilakukan pada pasien atau orang yang bergejala dengan penggunaan rapid test,” tuturnya.

“Kemudian kami akan bekerja sama dengan lintas sektoral untuk menggiatkan dan mengedukasi kepada masyarakat desa, khususnya tempat tinggal pasien,” terangnya. Dikutip dari Tribun Tangerang.

Berita Terkait

Ledakan Hebat Warnai Kebakaran Pabrik Oli dan Ban di Tangerang Selatan, Kondisi Masih Genting
Gawat !! Mobil Avanza Hitam Terperosok, Diduga Akibat Pekerjaan Betonisasi CV. Graha Anugerah Sukses
KPU Kabupaten Tangerang Sedang disorot Oleh Ketua KIP, Terkait Keterbukaan Informasi
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahim Kampung Cibodas Kecil
Diduga Dampak Dari Pembangunan Perumahan Paramount, Desa Kadu Jaya Kebanjiran
Unit Reskrim Polsek Benda, Ungkap Obat Golongan G Berkedok Toko Buku
Jalan Raya Cisoka-Adiyasa Rusak Parah, Warga Desak Perbaikan
Desa Malangnengah Gelar Lomba Keagamaan dan Budaya Sambut HUT RI dan Maulid Nabi
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 22:25 WIB

Ledakan Hebat Warnai Kebakaran Pabrik Oli dan Ban di Tangerang Selatan, Kondisi Masih Genting

Selasa, 10 September 2024 - 12:04 WIB

Gawat !! Mobil Avanza Hitam Terperosok, Diduga Akibat Pekerjaan Betonisasi CV. Graha Anugerah Sukses

Senin, 9 September 2024 - 15:17 WIB

KPU Kabupaten Tangerang Sedang disorot Oleh Ketua KIP, Terkait Keterbukaan Informasi

Selasa, 3 September 2024 - 22:28 WIB

Diduga Dampak Dari Pembangunan Perumahan Paramount, Desa Kadu Jaya Kebanjiran

Minggu, 1 September 2024 - 21:29 WIB

Unit Reskrim Polsek Benda, Ungkap Obat Golongan G Berkedok Toko Buku

Berita Terbaru