TANGERANGNEWS.CO.ID, Tangerang | Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten menggelar konsolidasi akbar di Istana Nelayan Resort, Jatiuwung, Kota Tangerang, Senin (14/04/2025).

Acara yang dihadiri ratusan peserta ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD KSPSI Banten, Dedi Sudrajat.

Lanjut, Dedi menyatakan bahwa ribuan buruh dari Banten akan bergabung dengan pekerja dari Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aksi May Day kali ini tidak membawa daftar tuntutan. Sebaliknya, aksi digelar sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai berpihak kepada buruh.

“Kami melihat pemerintahan Presiden Prabowo telah menunjukkan keberpihakannya terhadap buruh. Salah satunya melalui keputusan Mahkamah Konstitusi yang baru saja keluar, serta pengumuman kenaikan upah sebesar 6,5 persen lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dedi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KSPSI, Moh Jumhur Hidayat, turut hadir dan menyampaikan pandangannya mengenai arah kebijakan ekonomi nasional. Ia menyoroti pentingnya perhatian terhadap petani dan masyarakat desa serta bahaya dari impor ilegal.

“Kita lupa mensejahterakan orang desa dan petani. Alhamdulillah, presiden sekarang ini sangat serius mengangkat harga gabah, dan itu bagus buat ekonomi kita. Tapi kita harus waspada terhadap impor ilegal yang bisa membunuh industri lokal, mulai dari tekstil sampai elektronik,” tegas Jumhur.

Selain itu, KSPSI juga menegaskan komitmennya untuk mengawal Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan agar menghasilkan regulasi yang adil bagi buruh, pengusaha, maupun pemerintah.

Gubernur Banten, Andra Soni, yang hadir dalam konsolidasi ini, menyambut positif semangat buruh Banten dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Ia menyampaikan visinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa-desa sebagai investasi masa depan.

“Setiap desa di Banten harus mampu melahirkan minimal lima sarjana setiap tahunnya, khususnya di bidang teknologi pertanian, kesehatan, dan digital. Untuk mendukung itu, dana bantuan desa akan kami naikkan dari Rp100 juta menjadi Rp300 juta per tahun,” ungkap Andra optimis.

Dengan semangat kolaborasi antara buruh, pemerintah daerah, dan pusat, May Day 2025 diharapkan menjadi momentum baru untuk membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.(red)