TANGERANGNEWS.CO.ID, Tangerang | Puluhan siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri Salembaran 2, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, menggelar aksi protes yang diikuti oleh para guru, menanggapi insiden tragis yang terjadi pada salah satu siswinya, Alika, yang terlindas oleh truk pengangkut tanah. Aksi ini berlangsung di Jalan Raya Salembaran, Desa Kampung Melayu Timur.
Dengan air mata dan poster yang bertuliskan “Jam Operasional Truk Tambang Mulai dari Pukul 22:00 Malam, hingga Pukul 05:00 Pagi, Stop di Jam Kerja,” para siswa mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap operasional truk di jam sekolah. Mereka mendesak pemerintah setempat dan pengelola truk tambang untuk mematuhi jam operasional yang telah ditentukan.
Fajar, guru di SDN Salembaran 2, mengungkapkan, “Kejadian ini membuat kami sangat resah. Anak-anak kami tidak merasa aman berangkat dan pulang dari sekolah.” Beliau juga menambahkan bahwa jika truk-truk tersebut beroperasi lagi di luar jam yang telah ditetapkan, mereka akan menggelar aksi yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tragedi yang menimpa Alika telah menimbulkan keprihatinan mendalam dari seluruh komunitas sekolah dan warga sekitar. Romli Sahib, Ketua PGRI Kecamatan Kosambi, menyatakan duka yang mendalam dan mengutuk keras operasional truk di luar jam yang seharusnya.
Aksi protes ini juga menyebabkan beberapa armada truk mengalami kerusakan dan akses jalan raya Salembaran menuju Dadap lumpuh total karena diblokade oleh warga. Kejadian ini telah menarik perhatian luas dan menjadi simbol perjuangan keselamatan anak-anak sekolah di wilayah tersebut.
Siswa-siswi dan guru SDN Salembaran 2 berharap aksi ini dapat membawa perubahan positif dalam pengaturan transportasi berat di jam-jam sibuk, memastikan keselamatan semua pelajar.(red)