BI Tawarkan Pemanis agar Eksportir Betah Parkir Dana di Perbankan RI

Kamis, 22 Desember 2022 - 09:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Gala Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, 17 Juli 2022. (Foto: BeritaSatu Photo/Herman)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Gala Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, 17 Juli 2022. (Foto: BeritaSatu Photo/Herman)

JAKARTA – Bank Indonesia mengeluarkan instrumen operasi moneter (OM) valas yang baru untuk memikat eksportir menyimpan Dana Hasil Ekspor (SDA) oleh bank dan eksportir di dalam negeri.

Komitmen untuk menarik DHE SDA ke dalam negeri, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang meminta BI untuk membuat kebijakan yang dapat menahan dolar devisa hasil ekspor lebih lama di dalam negeri. Tujuannya untuk mendukung ketahanan eksternal Indonesia.”Kami yakini ini akan semakin meningkatkan pasokan valas dalam negeri kemudian dukung stabilitas ekonomi makro dan dukung pemulihan ekonomi nasional dan likuiditas perbankan akan tambah baik serta memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah,” ucap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga :  Pemkot Tangerang Beri Diskon Pajak 70 Persen untuk PBB-P2 dan BPHTB 25 Persen

Melalui instrumen operasi moneter valas, BI akan memberikan imbal hasil yang kompetitif berdasarkan mekanisme pasar yang transparan disertai pemberian insentif kepada bank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagaimana diketahui, selama ini masih banyak eksportir lebih betah menyimpan DHE-nya dalam bentuk dolar di perbankan luar negeri, karena imbal hasil yang diberikan sangat menarik.

Oleh karena itu, Perry menjelaskan instrumen operasi moneter valas yang baru dilakukan dengan imbal hasil yang kompetitif, berdasarkan mekanisme pasar yang transparan disertai dengan pemberian insentif kepada bank.“DHE SDA eksportir simpan di perbankan, dan perbankan bisa kemudian pass on atau teruskan ke BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga imbal hasil yang menarik. Sehingga DHE SDA dapat lebih lama bertahan di perbankan dalam negeri 1,3 bulan,” ucapnya.

Baca Juga :  Pengusaha Heran PHK 919 Ribu, Tapi Catatan Pemerintah 10 Ribu

Nantinya BI akan turut menawarkan ke seluruh perbankan dan eksportir terkait pemanis ini. Karena imbal hasil yang akan diperoleh oleh perbankan di pass on dengan term deposit valas akan cukup menarik.

Lanjut Perry, selama ini DHE SDA sudah masuk ke perbankan dalam negeri, namun ia enggan menjelaskan jumlah DHE SDA yang sudah masuk ke dalam negeri. Meski demikian, Perry berharap melalui instrument DHE yang masuk dapat bertahan lebih lama, karena BI memberikan imbal hasil yang menarik dan kompetitif dibandingkan yang diterima eksportir di luar negeri.

Baca Juga :  Lebihi Target Prapenjualan Tahun Lalu, BSD Berhasil Kantongi 6,75 Trilliun

“Misalnya untuk tenor 1 bulan, rata-rata suku bunga di luar negeri 3,7%, supaya menarik investor dari pada simpan di luar negeri, simpan saja di Indonesia karena tetap mendapatkan (imbal hasil) 3,7%,” tuturnya.

Adapun mekanismenya, BI akan melakukan lelang dengan tawarkan TDV (term deposit valas) nanti pemenang lelang akan mendapatkan sekitar 3,75%-4%. Namun suku bunga ini bergantung bidding dari bank-bank, alhasil bank akan bisa mendapatkan spread dari nasabah.

“Dari BI tergantung pemenang lelangnya 3,75-4% yang akan dapatkan spread, sehingga ini adalah instrumen baru TDV, karena mekanisme tetap akan transparan, kompetitif, dan akan terbuka bagi seluruh bank dan para eksportir,” tuturnya.

Berita Terkait

Lebihi Target Prapenjualan Tahun Lalu, BSD Berhasil Kantongi 6,75 Trilliun
Dolar AS Tembus Rp15.400, Ini Pemicunya!
Neraca Dagang RI Surplus, Tanda Rupiah Menguatkah!
Pertalite Dihapus & Muncul Pertamax Green, Ini Alasannya
Perjuangan Melarang Ekspor Bijih Nikel, Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut di Tengah
Jelang Ramadhan Harga Ayam di Tangerang Melambung, Omset Pedagang Menurun
Wall Street Jatuh, Ancaman Resesi Global Kembali Menghantui Investor
Pemkot Tangerang Beri Diskon Pajak 70 Persen untuk PBB-P2 dan BPHTB 25 Persen
Berita ini 6 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 16:49 WIB

Warga Binaan Melakukan Perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik di LAPAS Kelas 1 Tangerang

Kamis, 30 November 2023 - 12:36 WIB

Diduga Jalan Licin di Musim Penghujan Akibat Pekerjaan Gorong-gorong Oleh PT. Purinusa Jaya Kusuma

Senin, 27 November 2023 - 17:25 WIB

Diduga Ada Proyek Siluman di Wilayah Perumahan Bojong Nangka

Minggu, 26 November 2023 - 21:03 WIB

Diduga Pengawas Kecamatan Curug Tidak Bisa Kerja, LSM Seroja Indonesia Akan Bersurat ke Camat Curug

Jumat, 24 November 2023 - 17:08 WIB

Diduga Kurangi Volume CV. Putra Tunggal Mandiri Ingin Meraup Untung Banyak

Jumat, 24 November 2023 - 13:26 WIB

Papan Proyek CV Karya syella Pratama Main Tak Umpat dan Diduga di Kerjakan Tidak Sesuai RAB

Jumat, 24 November 2023 - 13:10 WIB

Diduga Lurah Bojong Nangka Terima Sesuatu Yang di Kerjakan Oleh CV. Putri Rezky

Kamis, 23 November 2023 - 16:30 WIB

Peningkatan Jalan Hotmik Oleh PT.Wiradja Surya Kencana Warga Ucapkan Banyak Terimakasih

Berita Terbaru