BI Tawarkan Pemanis agar Eksportir Betah Parkir Dana di Perbankan RI

Kamis, 22 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Gala Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, 17 Juli 2022. (Foto: BeritaSatu Photo/Herman)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Gala Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, 17 Juli 2022. (Foto: BeritaSatu Photo/Herman)

JAKARTA – Bank Indonesia mengeluarkan instrumen operasi moneter (OM) valas yang baru untuk memikat eksportir menyimpan Dana Hasil Ekspor (SDA) oleh bank dan eksportir di dalam negeri.

Komitmen untuk menarik DHE SDA ke dalam negeri, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang meminta BI untuk membuat kebijakan yang dapat menahan dolar devisa hasil ekspor lebih lama di dalam negeri. Tujuannya untuk mendukung ketahanan eksternal Indonesia.”Kami yakini ini akan semakin meningkatkan pasokan valas dalam negeri kemudian dukung stabilitas ekonomi makro dan dukung pemulihan ekonomi nasional dan likuiditas perbankan akan tambah baik serta memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah,” ucap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga :  Pemerintah Terus Perkuat Fundamental Transformasi Digital

Melalui instrumen operasi moneter valas, BI akan memberikan imbal hasil yang kompetitif berdasarkan mekanisme pasar yang transparan disertai pemberian insentif kepada bank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagaimana diketahui, selama ini masih banyak eksportir lebih betah menyimpan DHE-nya dalam bentuk dolar di perbankan luar negeri, karena imbal hasil yang diberikan sangat menarik.

Oleh karena itu, Perry menjelaskan instrumen operasi moneter valas yang baru dilakukan dengan imbal hasil yang kompetitif, berdasarkan mekanisme pasar yang transparan disertai dengan pemberian insentif kepada bank.“DHE SDA eksportir simpan di perbankan, dan perbankan bisa kemudian pass on atau teruskan ke BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga imbal hasil yang menarik. Sehingga DHE SDA dapat lebih lama bertahan di perbankan dalam negeri 1,3 bulan,” ucapnya.

Baca Juga :  Neraca Dagang RI Surplus, Tanda Rupiah Menguatkah!

Nantinya BI akan turut menawarkan ke seluruh perbankan dan eksportir terkait pemanis ini. Karena imbal hasil yang akan diperoleh oleh perbankan di pass on dengan term deposit valas akan cukup menarik.

Lanjut Perry, selama ini DHE SDA sudah masuk ke perbankan dalam negeri, namun ia enggan menjelaskan jumlah DHE SDA yang sudah masuk ke dalam negeri. Meski demikian, Perry berharap melalui instrument DHE yang masuk dapat bertahan lebih lama, karena BI memberikan imbal hasil yang menarik dan kompetitif dibandingkan yang diterima eksportir di luar negeri.

Baca Juga :  Pertalite Dihapus & Muncul Pertamax Green, Ini Alasannya

“Misalnya untuk tenor 1 bulan, rata-rata suku bunga di luar negeri 3,7%, supaya menarik investor dari pada simpan di luar negeri, simpan saja di Indonesia karena tetap mendapatkan (imbal hasil) 3,7%,” tuturnya.

Adapun mekanismenya, BI akan melakukan lelang dengan tawarkan TDV (term deposit valas) nanti pemenang lelang akan mendapatkan sekitar 3,75%-4%. Namun suku bunga ini bergantung bidding dari bank-bank, alhasil bank akan bisa mendapatkan spread dari nasabah.

“Dari BI tergantung pemenang lelangnya 3,75-4% yang akan dapatkan spread, sehingga ini adalah instrumen baru TDV, karena mekanisme tetap akan transparan, kompetitif, dan akan terbuka bagi seluruh bank dan para eksportir,” tuturnya.

Berita Terkait

Mahasiswa Tuntut Reformasi Manajemen Bank Banten, Kritik Kinerja dan Risiko Degradasi
Inflasi Tahunan Banten Capai 1,94% per Oktober 2024, Cilegon Teratas dengan Kenaikan 2,37%
Bank Banten Gagal Penuhi Amanah OJK, Terancam Turun Kasta Menjadi BPR
Pasar Modern Paramount Gading Serpong Raih Predikat Pasar Percontohan Dua Tahun Berturut-turut
Kunjungan Pj Bupati Tangerang Ke PT Stanley Soroti Inovasi dan Perekonomian Lokal
InJourney Berinovasi Tingkatkan Fasilitas Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta, Siap Saingi Bandara Kelas Dunia
Menko Airlangga: Tarif PPN Akan Naik Menjadi 12% pada Tahun 2025
Pemerintah Provinsi Banten Anggarkan Rp23 Miliar untuk Pembangunan Kantor Pusat Bank Banten di Kota Serang
Berita ini 8 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 16:22 WIB

Mahasiswa Tuntut Reformasi Manajemen Bank Banten, Kritik Kinerja dan Risiko Degradasi

Rabu, 6 November 2024 - 10:01 WIB

Inflasi Tahunan Banten Capai 1,94% per Oktober 2024, Cilegon Teratas dengan Kenaikan 2,37%

Rabu, 6 November 2024 - 08:21 WIB

Bank Banten Gagal Penuhi Amanah OJK, Terancam Turun Kasta Menjadi BPR

Senin, 27 Mei 2024 - 12:59 WIB

Pasar Modern Paramount Gading Serpong Raih Predikat Pasar Percontohan Dua Tahun Berturut-turut

Selasa, 14 Mei 2024 - 16:13 WIB

Kunjungan Pj Bupati Tangerang Ke PT Stanley Soroti Inovasi dan Perekonomian Lokal

Berita Terbaru