TANGERANGNEWS.CO.ID, Jakarta | Pagi ini, suasana berbeda menyelimuti salah satu instansi pemerintah di Jakarta Pusat. Ratusan pegawai negeri sipil (PNS), termasuk Ina, harus beradaptasi dengan kebijakan baru terkait efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
Dalam upaya mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), instansi tersebut berinisiatif mengumpulkan para pegawai eselon 3 ke bawah di ruang-ruang rapat yang diubah menjadi area kerja bersama. Langkah ini diambil untuk mengakomodasi kebijakan kerja dari rumah secara bergantian.

“Saya merasa seperti sedang mengikuti tantangan baru,” ujar Ina, yang memilih untuk merahasiakan nama lengkapnya. “Kami diingatkan untuk tetap bekerja maksimal dan menganggap ini sebagai bentuk bela negara.”
Efisiensi ini tidak hanya berdampak pada ruang kerja, tetapi juga pada penggunaan fasilitas kantor. AC sentral dimatikan, dan hanya AC split yang diizinkan beroperasi dengan suhu minimum 24 derajat Celsius. Bahkan, lampu-lampu di ruang kerja dimatikan, memaksa para pegawai bekerja dengan cahaya alami.
“Kami harus mengantre untuk menggunakan satu-satunya lift yang beroperasi, dan semua harus selesai sebelum pukul 5 sore,” tambah Ina. “Rasanya seperti kembali ke masa lalu.”
Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar. Mereka berpendapat bahwa pengetatan anggaran yang terlalu drastis dapat menjadi bumerang bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Risiko gangguan terhadap efisiensi kerja dan pelayanan publik menjadi perhatian utama.
Sementara itu, pemerintah menegaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk memastikan keberhasilan program-program prioritas yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, di balik upaya penghematan ini, muncul pertanyaan dari para pegawai: “Apakah ini semua hanya sementara?”
Waktu akan menunjukkan apakah kebijakan ini dapat mencapai tujuannya tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik. Hingga saat itu, para PNS seperti Ina harus terus beradaptasi dan berusaha memberikan pelayanan terbaik di tengah keterbatasan.(red)
Tinggalkan Balasan