Jurnalis Korban Pengeroyokan oleh Mafia BBM di Tangerang Mengecam Penanganan Kasus yang Lambat

Jumat, 9 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Presisi Polres Metro Tangerang Kota. (ist)

Gedung Presisi Polres Metro Tangerang Kota. (ist)

Tangerang | Tiga bulan berlalu, namun keadilan belum juga terlihat bagi AS, jurnalis dari sebuah media online dan anggota Organisasi Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI). AS menjadi korban pengeroyokan yang terjadi di Jalan Gatot Subroto Km.4 Plyover Taman Cibodas pada 6 Mei 2024, diduga dilakukan oleh suruhan mafia BBM ilegal bersubsidi jenis solar.

“Proses penanganan kasus ini terasa berbelit-belit dan sangat lambat,” ujar AS dalam sebuah wawancara dengan media hari ini. “Saya merasa bingung, apa iya harus berbulan-bulan seperti ini?”

Baca Juga :  FWJI DPW Banten Desak APH Dan BPOM Lakukan Sidak Toko Obat Golongan G

AS telah berkali-kali dipanggil oleh penyidik di Polres Metro Tangerang Kota tanpa ada arah yang jelas atau petunjuk yang konkret mengenai pelaku. “Sudah beberapa kali saya dipanggil, namun semuanya hanya untuk menambah Berita Acara Pemeriksaan (BAP), dan belum ada kepastian kapan ini akan selesai,” keluh AS.

Kuasa hukum AS, Coky Siregar, SH, enggan berkomentar secara detail mengenai pemeriksaan, tetapi menegaskan pentingnya mengawal proses hukum ini. “Kita hormati dulu prosesnya. Kalau pun nanti ada indikasi kejanggalan dari proses ini, bukan hanya saya, namun teman-teman sebagai wartawan dan juga masyarakat berhak membuat laporan ke Paminal atau Propam,” tegas Coky.

Di sisi lain, AIPTU Rokhmat, SH, yang turut mendampingi dalam pemeriksaan, menyarankan untuk berkomunikasi langsung dengan Kapolres Metro Tangerang jika ada yang hendak dimuat dalam pemberitaan. “Silakan berkomunikasi dengan pak Kapolres jika hendak dimuat dalam pemberitaan,” ucap Rokhmat singkat.

Baca Juga :  Penutupan Aktivitas Galian Tanah Ilegal di Kabupaten Tangerang oleh Satpol PP

Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi jurnalis dalam menjalankan tugasnya serta lambatnya respons sistem hukum terhadap kekerasan terhadap wartawan. Masyarakat dan rekan-rekan pers diharapkan terus mengawal dan mendukung upaya pencarian keadilan bagi AS dan semua jurnalis yang menghadapi ancaman dalam profesinya.(red)

Berita Terkait

Proyek U-ditch CV.Savano Karya Mandiri Bikin Warga dan Pedagang Meradang
Media Gathering Pemkot Tangerang 2024 di Kampung Sampireun
Kredibilitas Pemkab Tangerang Tercoreng Akibat Surat Perintah Pilkada yang Semrawut
Proyek Hotmik Cluster Puri Asih 2 Diduga di Kerjakan Tidak sesuai Spesifikasi
Pemkot Tangerang Tanggap Darurat, Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Garden City
Kontainer Bale Amblas Gegerkan Warga Cukang Galih
Tanggapan Cepat Kepolisian Terhadap Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Tangerang
Pilkada Kota Tangerang 2024 Selesai Satu Putaran, Tidak Ada Dua Putaran Seperti Jakarta
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 16:34 WIB

Proyek U-ditch CV.Savano Karya Mandiri Bikin Warga dan Pedagang Meradang

Senin, 2 Desember 2024 - 07:57 WIB

Media Gathering Pemkot Tangerang 2024 di Kampung Sampireun

Selasa, 26 November 2024 - 12:10 WIB

Proyek Hotmik Cluster Puri Asih 2 Diduga di Kerjakan Tidak sesuai Spesifikasi

Minggu, 24 November 2024 - 17:18 WIB

Pemkot Tangerang Tanggap Darurat, Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Garden City

Kamis, 21 November 2024 - 15:32 WIB

Kontainer Bale Amblas Gegerkan Warga Cukang Galih

Berita Terbaru

Dokumentasi kegiatan.(kominfo kota tangerang)

Tangerang

Media Gathering Pemkot Tangerang 2024 di Kampung Sampireun

Senin, 2 Des 2024 - 07:57 WIB