TANGERANGNEWS.CO.ID, Tangerang | Sebuah insiden kekerasan terjadi di sebuah pangkalan gas elpiji 3kg yang diduga beroperasi tanpa izin di Perum Batara blok A 10, RT 010/010, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Insiden ini melibatkan Zuliar, yang akrab disapa Heru, Sekretaris Jenderal DPP LSM PELOPOR INDONESIA, dan Juhendi, pemilik usaha tersebut.
Menurut Heru, konfrontasi bermula ketika ia melakukan investigasi pada Sabtu, 27 Juli 2024, sekitar pukul 14:30. Heru mendekati Juhendi untuk meminta klarifikasi mengenai legalitas usaha pangkalan gas tersebut. “Mohon izin, saya dari Lembaga PELOPOR INDONESIA, ingin menanyakan apakah pangkalan gas ini sudah memiliki surat izinnya?” tanya Heru.
Pertanyaan tersebut disambut dengan sikap defensif dari Juhendi yang menjawab dengan nada keras. “Mau apa tanya-tanya? Dasar media dan lembaga tidak tahu aturan, kerjaannya ujung-ujungnya mencari duit kalian,” balas Juhendi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Situasi semakin memanas ketika Juhendi mencoba merebut handphone dari tangan Heru, yang sedang merekam kejadian tersebut. “Hapus itu video!” teriak Juhendi, namun tidak berhasil mendapatkan handphone tersebut.
Keadaan berubah menjadi fisik ketika Juhendi berlari ke mobilnya, mengambil kunci roda, dan mencoba memukul Heru. “Saya ditampar di bagian muka sebelah kiri dan kepala saya dibenturkan ke jalan coran,” kata Heru menggambarkan serangan yang ia terima.
Istri Juhendi berteriak meminta tolong, dan para warga yang datang berusaha melerai. Heru mengalami luka-luka dan handphone merk Vivo miliknya rusak karena dibanting.
Heru kemudian menghubungi M. Hariri dan Kirman, rekan-rekan media, yang membantu membawanya ke Polsek Cisoka untuk melaporkan peristiwa penganiayaan dan pengrusakan tersebut. “Saya langsung dibawa untuk BAP dan dilakukan visum di RSUD Balaraja,” tambah Heru.
Hingga berita ini ditayangkan, proses hukum masih berlangsung dan belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai status hukum Juhendi ataupun izin usaha pangkalan gas tersebut.(red)