TANGERANGNEWS.CO.ID, Jakarta | Nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap stabil di akhir pekan ini, meskipun sejumlah faktor global masih memberi tekanan pada pasar keuangan Indonesia. Menurut pengamatan dari ekonom Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, pergerakan rupiah hari ini cenderung tidak akan mengalami fluktuasi signifikan.

“Rupiah hari ini menurut saya masih akan bergerak tidak terlalu fluktuatif, pada rentang Rp16.525 sampai Rp16.615 per dolar AS,” ujar Rully di Jakarta, Jumat (10/10).

Pada awal perdagangan, rupiah sempat melemah tipis sekitar 13 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp16.581 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.568. Meski demikian, pergerakan ini dinilai masih dalam batas wajar dan diperkirakan akan kembali stabil.

Dari pasar global, investor masih menunggu langkah Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga lagi sebelum akhir tahun. Meski begitu, Deputi Gubernur The Fed, Michael Barr, mengingatkan bahwa inflasi masih berpotensi bertahan, sehingga kebijakan moneter harus tetap berhati-hati.

“Faktor domestik belum terlalu banyak mempengaruhi, lebih karena membaiknya persepsi investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia,” kata Rully. Ia menambahkan bahwa stabilnya rupiah dalam beberapa pekan terakhir turut memperbaiki persepsi pasar terhadap ekonomi nasional.

Selain itu, analis dari Bank Woori Saudara, Rully Nova, juga optimistis bahwa suku bunga The Fed akan turun dua kali lagi tahun ini, yaitu pada Oktober dan Desember. “Perkiraan penurunan masing-masing 25 basis poin, sehingga Bank Indonesia (BI) juga memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga 25 basis poin di sisa tiga pertemuan dewan gubernur,” ujarnya.

Menurut Rully Nova, langkah ini akan bergantung pada volatilitas rupiah dan kondisi ekonomi global secara umum. Ia menambahkan bahwa kondisi ini memberi peluang bagi rupiah untuk tetap bertahan di level stabil hingga akhir pekan, didukung sentimen positif dari pasar domestik dan harapan terhadap kebijakan moneter global yang lebih longgar.

Kesimpulannya, pasar keuangan Indonesia menunjukkan optimisme, dan rupiah diperkirakan akan tetap stabil di tengah dinamika global yang sedang berlangsung. Para pelaku pasar pun tetap memantau perkembangan kebijakan suku bunga di Amerika Serikat dan kondisi ekonomi domestik sebagai indikator utama.(ceng)