Dinamis dan Tegak Lurus dalam Bahasa Politik

Jumat, 6 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Illustrasi.

Illustrasi.

TANGERANGNEWS.CO.ID – Politik itu sarat dengan kepentingan; ia menjadi lahan bagi individu dan kelompok yang memiliki kepentingan serta tujuan yang serupa. Akhir-akhir ini, kata “dinamis” telah menjadi sangat fungsional dan bermakna dalam dunia politik.

Sejatinya, makna “dinamis” dalam konteks organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan strategis, seperti keputusan Munas, surat keputusan, termasuk Surat Keputusan (SK) Pencalonan Kepala Daerah. Setiap surat keputusan selalu mencantumkan klausul “menimbang” dan “memperhatikan,” yang mencerminkan das sein (realitas) dan das sollen (norma, aturan).

Baca Juga :  Merdeka dari Kepungan Polusi Udara

Di sisi lain, ungkapan “tegak lurus” dalam bahasa politik sejatinya merujuk pada kepatuhan terhadap tata tertib, aturan, doktrin, dan etika, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai komitmen, kejujuran, fair play, ketaqwaan, kepatuhan, serta kesiapan untuk menerima hukuman jika melanggar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kata-kata seperti “dinamis” dan “tegak lurus” harus dapat dimaknai dengan baik oleh seorang politikus yang ingin menjaga integritas dirinya. Namun, ketidaktahuan dapat menyebabkan kesalahan karena pemahaman yang dangkal terhadap politik sebagai seni dan ilmu pengetahuan, sehingga seseorang bisa dengan mudah mendapat cap negatif dalam narasi politik pribadinya.

Baca Juga :  Sekda Lepas Siswa Berprestasi Asal Pagedangan Ikuti Duta Siswa Indonesia

Dalam dunia politik, ungkapan seperti “kutu loncat” meskipun merujuk pada binatang kecil, jika seorang politikus dijuluki demikian, bisa dipastikan ia tidak akan menyukainya, atau bisa juga dicap sebagai “serigala berbulu domba.”

Baca Juga :  Anggota DPRD Kabupaten Tangerang di Demo Mahasiswa Karena Mengkritik Usulan PJ Bupati Tangerang

Terdapat pula peribahasa umum, “Dalam hidup ini, kita harus tahu jalan pulang,” yang berarti apa pun status Anda ketika berangkat mencapai tujuan, janganlah bertindak berdasarkan dasar yang tercela atau memalukan.

Himbauan kepada para tokoh politik: Gunakanlah kata dan kalimat yang tepat serta benar agar masyarakat dalam berpartisipasi dalam pesta Pilkada 2024 menjadi lebih beradab, bukan semakin biadab dengan memanipulasi kata dan kalimat.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Apakah Anggota Partai Menjadi Sumber Masalah atau Solusi dalam Pesta Demokrasi Pilkada 2024?
Etika Politik: Mudah Dikatakan, Mudah Dilihat, Sulit Dilaksanakan
Intip Potensi Cuan Borogondolo, Pohon Langka Penyejuk Pesisir
Ancaman Capres Di Dunia Digital
Industri Pertahanan Pada Perencanaan Strategis Pasca 2024
Merdeka dari Kepungan Polusi Udara
Nyawa Melayang di Pelintasan Tak Berpalang
Vonis Sambo dan Keadilan Masyarakat
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 06:58 WIB

Apakah Anggota Partai Menjadi Sumber Masalah atau Solusi dalam Pesta Demokrasi Pilkada 2024?

Jumat, 6 September 2024 - 07:00 WIB

Dinamis dan Tegak Lurus dalam Bahasa Politik

Rabu, 4 September 2024 - 16:53 WIB

Etika Politik: Mudah Dikatakan, Mudah Dilihat, Sulit Dilaksanakan

Minggu, 10 September 2023 - 09:05 WIB

Intip Potensi Cuan Borogondolo, Pohon Langka Penyejuk Pesisir

Minggu, 3 September 2023 - 06:44 WIB

Ancaman Capres Di Dunia Digital

Berita Terbaru