TANGERANGNEWS.CO.ID – Pilkada memberikan wajah pimpinan yang akan dipilih. Pilgub Banten sudah menjadi pembicaraan nasional. Ibu Airin Rachmi Diany mampu memberikan pelajaran politik bagi warga Banten dan meredakan ketegangan politik di Golkar. Beliau secara seksama memberikan pandangan bahwa bekerja untuk rakyat bukan sebuah paksaan tapi amanat yang diemban, terutama saat menjadi Walikota Tangerang Selatan.
Situasi itu pun membuat pintu gerbang PDIP membuka diri dan secara etika politik yang bersangkutan hadir saat pengukuhan calon gubernur oleh Megawati. Bau wangi tersebut menghipnotis seluruh DPP Golkar bahwa yang bersangkutan pantas menjadi calon Gubernur Banten dengan pertimbangan elektoral dan etika.
Lain lagi dengan Zaki Iskandar sebagai ketua DPD Golkar DKI yang sudah lama terus melakukan kegiatan untuk elektabilitasnya. Namun, warga Jakarta tidak memberikan pilihannya karena hasil survei tidak berada di posisi teratas, dan secara legowo mempersilahkan DPP Golkar memutuskan Ridwan Kamil untuk cagub DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebuah dua kejadian menarik bahwa seorang Airin secara etika dan santun menunjukkan bahwa untuk menjadi pimpinan tidak perlu menghianati induk organisasinya dan seorang Zaki Iskandar juga patuh pada doktrin dan etika kepartaiannya bahwa survei adalah alat mengukur secara profesional atas kepantasan dirinya.
Oleh karena itu, kita sangat mudah berbicara tentang etika dan sangat mudah melihatnya, namun sulit melaksanakannya, apalagi jika calon pimpinannya otaknya sudah bercampur kotoran limbah, sehingga sulit bagi dirinya untuk berbuat yang beretika.
Menyemangati situasi politik di wilayah Banten ada beberapa daerah kota dan kabupaten sesungguhnya akan berada suasana baik baik saja dan hanya satu kabupaten Tangerang yg perlu dicermati secara akal sehat agar masyarakat tidak tertipu dengan memanipulasi bahasa.
Penulis : Redaksi