TANGERANGNEWS.CO.ID, Serang | Miris harusnya siswa menuntut ilmu di Sekolah malah mendapatkan tindakan asusila atau pelecehan seksual oleh seorang guru yang berinisial DF guru IPA. Kamis, 09/10/2025.
Awal mula kejadian, korban di hubungi melalui telepon genggam oleh guru tersebut, di angkat oleh ibunya, dengan dalih Anak ibu disuruh datang kesekolah pukul 17.00 wib pada hari minggu.

”Kenapa kamu tidak datang ke sekolah nak, soalnya ibu tadi di telepon E suruh datang ke sekolah oleh pak DF,” ungkapnya. 05/10
Kemudian anaknya tidak mau datang karena sudah ketakutan duluan, takut akan kejadian tindak asusila terjadi lagi terhadap dirinya, akhirnya ia bercerita kepada ibunya tentang kejadian tersebut.
“Gak mau Bu, soalnya E takut di lecehkan lagi sama pak DF,” ucapnya.05/10
Lalu, pihak sekolah dan korban melakukan mediasi, memberikan uang sosial sebesar Rp4.000.000 namun ditolak oleh ibu korban, dan ingin melanjutkan tindakan asusila ini ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Saat ditemui awak media ibu tersebut ingin mencari keadilan terhadap puteranya yang sudah dilecehkan oleh guru tersebut.
”Saya maunya pak, agar guru tersebut di penjara karena telah melecehkan anak saya, anaknya sudah terkena mentalnya dan sering berdiam diri dirumah,” tuturnya.08/10
Korban didampingi keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Serang pada hari Rabu 8/10 dengan STTLP/B/501/X/2025/SPKT.SATRESKRIM/POLRES SERANG/POLDA BANTEN pelaporan tersebut di terima oleh Bripka Bambang Pratomo.
“Saya datang ke Polres Serang untuk membuat laporan, harapannya kepada Polres Serang agar menindaklanjuti laporan saya sampai tertangkap pelakunya,” ujar ibu korban.08/10

Samdani alias Ibel, Kepala sekolah SMP PGRI KOPO, Saat dikonfirmasi ia membenarkan adanya kejadian tersebut.
”Benar pak kejadian disekolah ini, di ruang Pramuka pada malam hari, tadi juga ada dari Polsek Kopo kesini menanyakan hal yang sama. Kalau menurut pengakuan si korban sudah lama terjadi kurang lebih lima bulanan, benar pak saya kasih dua juta tidak mau terus empat juta juga tidak mau, supaya tidak ada laporan agar selesai disini,” jelas Kepsek.
Kejadian ini agar menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi pihak sekolah, supaya lebih cermat lagi untuk memilih dewan guru yang benar-benar mendidik siswa-siswi menjadi penerus bangsa.
Saat berita ini diterbitkan Dinas pendidikan dan Polres Serang belum dapat dikonfirmasi.
Tinggalkan Balasan