TANGERANGNEWS.CO.ID, Jakarta | Sebanyak 18 gubernur dari seluruh Indonesia mendadak jadi pusat perhatian setelah mereka secara serentak menggelar aksi protes di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat. Mereka menuntut keadilan atas pemotongan besar-besaran dana transfer ke daerah (TKD) yang berdampak langsung pada operasional dan pembangunan di masing-masing provinsi.
Dalam aksi yang berlangsung pagi hari itu, para gubernur, termasuk Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, menyampaikan keluh kesah mereka secara terbuka kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
“Kami tidak setuju dengan pemotongan ini. Anggaran kami dipotong 25 persen, padahal beban di daerah sudah cukup berat,” tegas Mualem, menegaskan bahwa pemotongan ini akan memberatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Mahyeldi Ansharullah dari Sumatera Barat juga menegaskan, pemotongan dana ini mengancam keberlangsungan pembangunan dan gaji pegawai negeri di daerahnya. Ia bahkan menyampaikan ancaman bahwa jika dana tidak dikembalikan, gaji ASN bisa jadi harus ditanggung pusat.
Situasi semakin panas saat diketahui bahwa anggaran TKD di APBN 2026 direncanakan turun drastis menjadi Rp650 triliun—turun 29 persen dari tahun ini yang mencapai Rp919 triliun—sebagai bagian dari penghematan pemerintah.
Namun, langkah itu memicu protes keras. Pemerintah pusat akhirnya menambah dana TKD sebesar Rp43 triliun menjadi Rp693 triliun untuk tahun depan, setelah adanya tekanan dari para kepala daerah.
Respons positif dari Menkeu Purbaya pun disampaikan, dimana ia berjanji akan melakukan evaluasi dan penyesuaian besaran TKD di 2026 sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Ketua APPSI, Al Haris, menilai bahwa gubernur-gubernur yang hadir menunjukkan sikap yang konstruktif dan berharap adanya solusi jangka panjang.
Gubernur Sherly Tjoanda menambahkan bahwa beban gaji pegawai PPPK dan kebutuhan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, akan semakin berat jika dana dipotong secara signifikan.(ceng)

Tinggalkan Balasan